Sabtu, 11 Februari 2012

Ketika Discount Dan Juga Obral Tak Lagi Menarik Minat Pelanggan


Anda, Saya dan Kita semua, tentunya pastilah gemar berbelanja? Dan Tentunya juga pastilah Kita sangat akrab mendengar istilah discount ataupun obral. Jika benar, mungkin anda masih termasuk dengan mayoritas konsumen di Indonesia. Yang rela berjubel demi untuk mendapatkan item barang yang sedang ada discount besar-besaran. Tulisan obral dan discount akan bertaburan di semua sudut shopping centre. Peluang inilah yang biasanya dijadikan senjata pamungkas oleh pelaku dagang. Tetapi bagaimanakah jika dua hal itu sudah tak lagi menarik bagi pelanggan?
Mengapa bisa demikian? Seiring dengan berkembangnya teknologi, sedikit banyak mempengaruhi cara pandang dan cara berfikir masyarakat. Saat ini, pembeli semakin pintar memilih, karena semakin banyak pilihan yang ditawarkan. Pembeli sekarang mulai mengerti jika barang yang di obral atau didiskon itu adalah barang-barang yang notabene adalah barang yang jarang atau sulit sekali laku. Lebih parahnya adalah barang dengan kualitas rendah. Karena tak sedikit pembeli yang kecewa setelah membeli barang-barang discount yang cepat sekali rusak.
Hal ini mengakibatkan pelanggan akan trauma jika diperlakukan seperti itu oleh pedagang. Tak jarang sebagian dari mereka merasa ditipu dengan bahasa promosi kita para pedagang. Maka jangan salahkan para pelanggan jika mereka tidak akan pernah kembali ke toko kita. Artinya tidak akan pernah repeat order kepada kita karena kecewa.
Seperti pengakuan seorang rekan tentang pengalamannya membeli barang-barang discount. “Awalnya sungguh saya tertarik dengan harga murah yang ditawarkan pedagang, celana jeans dan saya pun sudah mengecek barangnya yang saat itu terlihat bagus dan baik-baik saja. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk membelinya. Tetapi baru saja beberapa minggu saya pakai, jahitan di bagian bawah sudah lepas dan resleting yang sudah tidak bisa digunakan. Saya benar-benar kapok membeli barang obralan”.
Saat ini, pembeli akan lebih memilih beli barang dengan harga sedikit mahal tetapi dengan kualitas minimal standart daripada membeli barang dengan harga murah tetapi cepat sekali rusak. Sebagai pedagang, kita harus jeli menyikapi perubahan kemauan customer seperti ini. Karena discount tak lagi menarik bagi pelanggan. Hal ini diperparah dengan semakin menjamurnya pera pesaing kita yang menjual barang yang sama dengan usaha yang sedang kita geluti saat ini.

Tak perlu khawatir dengan kondisi dan kenyataan yang terjadi, selalu ada cara untuk setiap masalah. Tips berikut mungkin bisa membantu bisnis anda tetap bertahan ditengah kondisi saat ini.

1. Berkreatifitaslah. Buatlah sesuatu yang berbeda dengan toko anda.
Mungkin anda bisa memulai mendekorasi ulang toko anda. Pilih konsep yang berbeda,unik dan segar dari toko anda, sehingga memberikan kesan yang mendalam bagi pelanggan kita. Ingat, kesan pertama adalah salah satu faktor alasan mengapa pelanggan kita mau balik lagi ke toko kita.
2. Pembeli adalah “Raja”
Konsep ini sudah ada sejak lama dan masih digunakan sampai saat ini. Karena inti dari berdagang sebenarnya adalah pelayanan. Pelangan bisa dipastikan kembali membeli product kita jika dia merasa diperlakukan seperti raja oleh pedagang. Jadi, perhatikan mereka, gali sedalam mungkin, apa yang sebenarnya mereka ingin dan butuhkan, lalu tuntunlah mereka kepada apa yang mereka butuhkan. Lebih banyaklah mendengar, bukan berbicara.
3. Bina hubungan baik
Jangan malu untuk menyapa pelanggan yang pernah beli kepada kita, bahkan hanya sekedar tanya kabar, ucapkan selamat ulang tahun. Tanyakan apakah ada keluhan tentang barang-barang yang sudah pernah dibeli selama dipakai. Jika ada, tawarkan solusi yang bisa selesaikan masalahnya. Semua orang sanga senang diperhatikan, maka perhatikanlah pelanggan kita.
4. Hindari percakapan negatif
Jangan sekali-kali terpengaruh dengan pertanyaan pelanggan dan hindari timbal balik yang cenderung negatif. Jika pelanggan meminta saran dari anda tentang barang mana yang cocok untuk dia beli, jangan sekali-kali mengatakan “barang ini kurang cocok dengan anda”. Tetapi ganti saran anda menjadi,” Anda akan terlihat lebih elegan jika memakai jam tangan ini pak”. Puji mereka, jangan malah direndahkan.
5. Permudah birokrasi pembelian
Tidak ada satupun orang didunia yang senang menunggu lama, begitupun dengan pelanggan kita. Jangan biarkan mereka menunggu barang datang atau mengantri saat membayar di kasir. Usahakan barang yang dibeli sudah siap sebelum pelanggan membayar. Siapkan kasir cadangan untuk mengantisipasi terjadinya antrian pembayaran saat kondisi toko ramai.
6. Jangan malu meminta maaf
Tidak ada pelayanan yang sempurna didunia ini, sebesar apapun perusahaan pasti pernah membuat pelanggan kecewa. Oleh karena itu, jangan sungkan untuk meminta maaf kepada pelanggan kita terhadap segala sesuatu yang mungkin membuatnya kecewa. Sampaikan saat apa yang dicari pelanggan kita tidak tersedia di toko kita. Sampaikan maaf jika terpaksa pelanggan harus menunggu lama dikarenakan oleh hal apapun.
7. Sampaikan terima kasih dengan tulus
Meskipun sepele, mengucapkan terima kasih tetap saja memberi kesan kesopanan terhadap yang mengucapkan. Berterimakasihlah kepada pelanggan karena telah membeli barang di toko kita, setidaknya saat dia hendak meninggalkan toko kita. Tetapi sampaikan juga terima kasih telah mengunjungi toko kita, meskipun pelanggan tidak membeli saat itu di toko kita. Karena siapa tahu lain waktu dia akan kembali dan membeli sesuatu di toko kita.

Memberikan kesan positif dan mendalamlah yang sebenarnya menjadi alasan utama mengapa pelanggan mau memutuskan untuk kembali membeli sesuatu dari toko kita. Jadi harga murah sudah tidak lagi menjadi alasan utama pelanggan kembali lagi ke pelukan kita. Service excellent, itu kuncinya. Semoga bermanfaat dan sukses selalu untuk anda.
By : qory-mkostore