Kamis, 04 Juli 2013

Tips Memilih Celana Jeans

Bagi pria, jeans merupakan barang ‘berharga’ di lemari mereka. Bukan karena mahal, tapi karena jeans paling fleksibel untuk dipakai kemana-mana. Bisa untuk di rumah, ke kantor, saat kencan, atau hang out bareng teman-teman. Walaupun begitu, memilih sepasang jeans untuk dibeli tidaklah segampang itu, right?
When & Where
Contohnya, jika kantor anda tidak membolehkan memakai jeans, anda lebih baik membeli jeans untuk kegiatan casual, jadi, pilihannya lebih bebas. Tapi kalau kantor anda membolehkan, anda sebaiknya memilih tipe jeans yang agak rapi dan bisa dipakai untuk sehari-hari. Pastikan pilihan anda terlihat matching dengan sneakers, boots atau pantovel.
Cari Jeans dengan Timeless Washes
Tiga tipe jeans klasik:
Original blue jeans: Terlihat ‘kasar’ dan kuat, tipe jeans ini paling fleksibel dan cowok-cowok wajib punya.
Slightly faded: Terlihat lebih santai dibanding yang lain, tipe ini cocok dengan atasan polo shirt atau kaos.
Dark denim: This type never goes wrong. Pakailah saat ke kantor dengan atasan kemeja putih dan blazer, atau dengan jaket untuk hang out, pergi weekend atau party.
Jeans dengan warna mencolok, funky atau ‘belel’ tak akan terlihat tahan lama.
Stick dengan potongan klasik
Slim, straight, relaxed, classic, standard, it’s all confusing, right? Setiap merk jeans memang punya model masing-masing, jadi tanyalah penjaga toko tipe jeans apa yang anda cari. Pilihan yang bagus adalah straight leg atau boot cut. Potongan jeans klasik sangat berguna karena anda bisa memakainya untuk banyak occasions. Hindari jeans ketat atau berpinggang lebar.
Cocok Dengan Tipe Badan
Tak peduli betapa kerennya sepasang jeans, kalau tidak cocok untuk bentuk tubuh, you’re gonna look weird, bro! Pastikan bagian pinggang, selangkang dan kaki tidak terlalu ketat. Lihat juga di depan kaca apa terlihat bagus dari belakang. Kalau tak yakin, coba model lain. Ingat juga bahwa celana jeans selalu akan menyusut, jadi sebaiknya belilah ukuran yang lebih panjang.
Cocokkan Dengan Aksesori & Bawaan
Jeansnya matching nggak dengan ikat pinggang atau sepatu yang sering anda pakai? Apakah nyaman dipakai untuk menaruh dompet, hp, kunci rumah? Kalau nggak matching dan uncomfortable, sayang duitnya bro, karena harga jeans yang bagus sekarang nggak murah, kebanyakan diatas 500,000!
Pastikan Jeans Sudah di Pre-Shrunk
Sebaiknya beli jeans yang sudah di pre-shrunk jadi tidak perlu dipotong lagi nantinya. Sekali lagi, sebaiknya anda membeli jeans dengan ukuran lebih panjang.
So pick the right pair for you, ‘cause denims rule, bro!

#UPDATERUS #FashionMan #ForHim #FYI
 Mindtalk

Mengenal Lebih dekat Ritel Fashion Outlet





PENGERTIAN RETAIL

Perkembangan Industri Retail di Indonesia pada saat ini begitu sangat pesatnya, walaupun terkadang hal ini tidak diiringi oleh setiap informasi maupun publikasi yang menyoroti betapa dinamisnya sektor usaha ritel ini, bahkan terkadang dapat dikatakan cenderung sangat susah mencari setiap data maupun informasi tentang perkembangan retail yang ada berkembang di Indonesia sekarang ini - sekalipun sangat banyak kini usaha-usaha yang bergerak di bidang ini. Sebelum lebih jauh berbicara tentang retail alangkah baiknya kita coba artikan dulu apa itu yang dimaksudkan dengan arti maupun pengertian dari retail itu sendiri. Atau dalam pengertian bahasa Indonesia Retail – di artikan sebagai bisnis eceran.
Retail adalah penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen.
Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu " Retailer" yang berarti " Memotong menjadi kecil kecil" (Risch, 1991 ).
Sedangkan menurut Gilbert (2003) Retail adalah Semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan keinginan membeli ataupun keinginan dapat memiliki yang diinginkan dari para konsumen,  berdasarkan peng-organisasian penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi
Dalam kamus Bahasa Inggris - Indonesia, Retail bisa juga di artikan sebagai "Eceran"
Jadi dari pengertian diatas bisa kita simpulkan retail adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan/ konsumen


Klasifikasi Retail
Menurut Pintel dan Diamond (1971), Retail dapat di klasifikasikan dalam banyak cara, sebagai contoh Retail dapat di kelompokkan sesuai dengan aktivitas penjualan barang berdasarkan sbb :

- Retail Kecil
Bisnis Retail kecil di gambarkan sebagai retailer yang berpenghasilan di bawah $ 500 pertahun. Pemilik retail pada umumnya bertanggung jawab penuh terhadap seluruh penjualan dan manajemen.
Biasanya kebanyakan pemilik toko pada bisnis retail kecil ini dimiliki oleh secara individu (Individual Proprietorship)
- Retail Besar
Pada saat ini industri Retail di kuasai oleh organisasi besar, organisasi tersebut meliputi : Departemen Store, Supermarket, Catalog Store, Outlet dan Online Store (Toko Online)
Departemen Store merupakan salah satu dari retailer besar dimana menawarkan berbagai macam jenis produk/barang, tingkat harga dan kenyamanan dalam berbelanja.
Produk yang ditawarkan bisa meliputi :
- Perlengkapan pria ( Mens World ) dan Wanita ( Ladies World )
- Perlengkapan Remaja ( Youth World ) 
- Perlengkapan anak anak & permainan (Children & Toys World) 
- Perlengkapan Sepatu dan Accesories ( Shoes World ) 
- Perlengkapan Olahraga & Alat Musik (Sport Center) 
- Perlengkapan perangkat keras /Rumah tangga (Hardware) 
- Perlengkapan Kosmetik


MERCHANDISE PRESENTATION
( Penataan Barang )
Pengertian :
Kegiatan menata / menyusun barang dagangan dengan menggunakan media / alat (Fixture) dan kaidah - kaidah tertentu, agar barang dagangan dapat di komunikasikan / di informasikan dengan jelas dan menarik kepada konsumen










9 MERCHANDISING PRINCILPE
1. Lighting (penerangan)
2. Signage (simbol di pintu toilet, petunjuk arah di tempat parkir, nama toko di depan gedungnya, dll, yg sifatnya sebagai sign, atau petunjuk informasi tempat/lokasi baik outdoor maupun indoor )
3. Service Center ( pusat layanan )
4. Matching Internal with External Communication ( Pencocokan internal dengan Komunikasi Eksternal )
5. Assortment Principle (Prinsip berbagai )
6. Fitting room and Mirror (  Pemasangan Kamar dan Cermin )
7. Focal Point ( Pusat Perhatian )
8. Circulation ( Sirkulasi )
9. Housekeeping  (House artinya rumah, gedung, wisma, hotel. Sedangkan Keeping mempunyai arti Memelihara, merawat, menjaga. Oleh sebab itu Housekeeping di sebut juga Tata Graha )
Housekeeping (tata graha) adalah bagian dari departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, melaporkan kerusakan dan memberi dekorasi dengan tujuan agar rumah, ruangan (hotel) tersebut tampak rapi, bersih, menarik dan menyenangkan bagi penghuninya.

PRINSIP VISUAL MERCHANDISING
- Mudah dilihat
- Dibuat untuk disenangi sehingga customer tertarik
- Membantu customer berbelanja lebih cepat dan efisien
- Membuat nyaman sehingga customer berbelanja lebih dari yg direncanakan
- Mendorong customer mengambil keputusan dalam berbelanja
PENTING NYA PENATAAN BARANG
Mengapa Perlu Penataan Barang ?
Salah satu alasannya adalah karena jumlah pencapaian penjualan mencerminkan dampak dari program penataan barang yang kita lakukan.
Kita harus yakin bahwa dengan penataan barang yang baik ( terencana - terorganisir, kreatif, komersil, informatif dan komunikatif ) maka akan menghasilkan penjualan yang maksimal.
dengan penataan barang yang baik, memudahkan konsumen menentukan barang yang dicari serta menciptakan suasana nyaman dalam berbelanja.
 UNSUR PENATAAN BARANG
- Space / Luas Area penjualan
- Fixture & kapasitas nya
- Merchandise / Barang dagangan
- Sistem & Tehnik penataan barang
- Additional Tool ( Merek - Harga - Ukuran - POP )

JENIS FIXTURE



 


























                                        TEHNIK MENATA BARANG
1. Digantung
2. Di tumpuk
3. Di gelar










Melipat Barang
1. Sesuaikan ukuran lipatan dengan panjang rak fixture
2. Pakailah Folding Board agar besar lipatan sama
3. Motif dan Detail yang memiliki nilai jual tinggi sebaiknya jangan dilipat
Menumpuk Barang Pada Rak
1. Tinggi tumpukan yang ideal +/- 20 s.d 25 Cm
2. Pada rak susun, jarak yang ideal antara 1 rak dengan yang lainnya 30cm
    Sehingga antara tinggi tumpukan dengan batas rak diatas nya masih ada
    jarak 5 cm
3. Tumpukan ditata dari kiri ke kanan, warna panas ke dingin
4. Pada rak bersusun, warna di bawahnya mengikuti warna tumpukan diatasnya
    Barang sisa di taruh di bagian paling bawah.


PEMILIHAN LOKASI AREA DISPLAY
Pemilihan Lokasi visual point / area display sangatlah penting, karena jika salah dalam memilih tempat maka akan sia sia barang yang kita hias
Berikut tips yang harus di perhatikan :
- Pilih lokasi yang paling strategis
- Memiliki akses pandang paling efektif
- Penggunaan media yang tepat
- Merchandise yang di display dekat dengan stock nya
 

Biasanya para Visual Merchandiser, memilih area Show Window untuk di jadikan ajang presentasi yang sesuai dengan tema / acara toko

Seperti contoh gambar dibawah ini 

Thema Puasa Lebaran

Thema Natal & Tahun Baru


Thema Tahun Baru Imlek

Thema Valentine Day



Thema Display Fashion Outlet




Display harus sebagai strategi pelengkap : 
Isi display harus melengkapi sistem toko dan strategi pemasaran lainnya. Jika pe-Ritel memiliki logo tertentu, warna dari window dapat mencerminkan warna yang sama pada logo. Untuk menampilkan MacDonalds misalnya, badut memiliki warna yang sama, yaitu merah dan kuning seperti di logo mereka.

Kebersihan:  Rapi dan bersih adalah dasar dari membuat tampilan visual yang sukses dan mengundang. Sebuah tampilan yang indah dapat dirusak oleh lingkungan display yang tidak bersih. jadwal pembersihan yang efektif dan perlengkapan yang memadai sangat diperlukan.
Ubah pengaturan tampilan dalam waktu yang disusun secara rutin: 
Mengubah susunan display dalam interval waktu yang teratur akan memberikan suasan fresh tentang produk dalam benak konsumen.
Dengan membuat perencanaan susunan display akan membantu kita melakukan perubahan secara bertahap, sehingga dapat menjadi Visual Merchandiser yang proaktif.
Dengan globalisasi dan ledakan ritel, visual merchandising berkembang dengan pesat. Hal ini tidak hanya peduli dengan men-dekorasi toko menjadi indah, dan menarik, tetapi juga harus mempertahankan brand dalam pikiran setiap konsumen sehingga setiap mereka masuk dan berkunjung kedalam toko dapat merasakan suasana baru yang rileks dan juga rasa aman kerena pelayanan/servis excellence yang maksimal dari setiap pramuniaga ataupun setiap personal team didalam toko.

Artikel Edukasi, dan Pemahaman Proses Sistem, dan Budaya Kerja ( Work Shop) – Karyawan Outlet  Cabang Muda Jaya Abadi
MSDM. MJA

Mengenal Lebih Dekat, Sistem Managemen Kerja yang Ideal dan Proporsional – pada Sektor Ritel Fashion Outlet